Saturday, September 21, 2013

*** Terukir di Bintang ***

21 September 2013...3.41pm (Sabtu) Saat aku menulis catatan ini, rumah ini begitu hening sekali tanpa anak-anak. Hanya aku sendirian bertemankan kenangan dan harapan. Sesekali saat sepi begini, adalah saat yg paling tenang utk mengenang kembali setiap peristiwa suka-duka yg pernah menjadi sebahagian dari kisah kehidupanku. Saat sepi begini adalah saat paling indah bersama Penciptaku, utk mensyukuri setiap limpah kurniaNya yg takkan pernah terhitung. Sesekali saat sepi begini membuat aku lebih istiqamah utk melihat jauh ke dalam diri ini, siapa aku ketika ini, apakah tujuan hidupku, dimana tahap imanku, dan tentang hidup sesudah mati. Seminggu yang lalu, 14 September 2013 kami sekeluarga berkumpul dlm majlis tahlil mengenang pemergian arwah Abah dan juga Udin yg telah pergi meninggalkan kami. Tidak ada duka yg lebih hebat selain dari melihat mereka pergi saat itu.....hanya doa yg dapat kami iringi agar roh keduanya sentiasa dicucuri rahmat Allah dan ditempatkan dalam golongan mereka yg beriman dan beramal soleh. Al-Fatihah. Saat berkumpul begini memberi kami kesempatan untuk solat berjemaah dan juga membaca Yasiin. Alhamdulillah, segala yg dirancang berjalan dengan lancar. Mudah-mudahan Allah memberkati majlis ini. Menghitung hari-hari yang berlalu, terasakan terlalu singkat. Anak-anak membesar dgn cepat. Kini, Taufiq, Hidayah dan Dalis bukan lagi penghuni tetap dirumah ini. Masing-masing punya tanggungjawab untuk diselesaikan. Punya impian utk dicapai. Rendalah mimpi-mimpi kalian dalam kesungguhan agar segala impian akan menjadi kenyataan. Yang tinggal dirumah hanya Firman, Zuri, Tisya dan Sufi. Semakin hari, Ibu semakin tidak perlu sediakan masakan yg banyak, mahupun minuman. Tapi perbelanjaan kian besar untuk menampung pembelajaran Taufiq, Hidayah dan Dalis. Aku tidak pernah mampu mengadakan segalanya utk mereka, hanya setakat yg terdaya. Itupun aku sudah bersyukur kerana dapat melihat mereka melepasi setiap peringkat pendidikan. Terimakasih ya Allah atas rezekiMu. Terimakasih kerana mendakap aku dalam kasih-sayangMu. Terimakasih kerana memberi aku kekuatan, kesabaran dan kecekalan untuk melakukan segalanya sendirian. Aku tidak tahu...masih panjangkah perjalananku, aku tidak tahu dimana terhentinya perjalanan ini, namun aku hanya mampu berdoa agar aku akan kembali padaMu saat semua tugasku telah selesai. Wallahualam..perancanganMu adalah rahsia kehidupan dan pastinya yang terbaik. Menerima kehidupan ini apa adanya, aku tahu perjalananku masih panjang. Masih banyak yg mesti aku perjuangkan demi anak-anak. Cuma, jauh disudut hati ini, aku tidak pernah berhenti berdoa agar anak-anak selalu memahami kekuranganku, menghargai pengorbananku dan tidak pernah lupa disini aku selalu ada untuk mereka dalam apa keadaan sekalipun. Meskipun jarak dan waktu memisahkan, meskipun aku tidak setiap hari menanyakan khabar mereka, aku selalu berharap agar anak-anak faham, doaku selalu mengiringi mereka setiap detik. Tika Allah mengangkat aku menjadi seorang IBU, tiada lain yg Allah mahukan dariku selain dari menjaga amanah ini sebagai anugerah dariNya... Omak...... Semakin hari semakin banyak yg Omak lupa. Tapi ingatan omak pada masa muda sangat segar. Siapa pernah lupa pada hari-hari yg membahagiakan...siapa pernah lupa pada zaman kegemilangan.... Album adalah tanda kenangan yg sangat Omak sayang. Biarpun berkali-kali tunjuk dekat setiap orang yg datang, setiap anak-anak dan cucu, Omak tak pernah jemu bercerita tentang kenangan silam. Setiap gambar ada cerita... Hehehehe... Dialah Ratu Hatiku...Cantik dari dulu sampai sekarang. Sentiasa bergaya... Sentiasa kuat dan bertenaga melakukan kerja-kerja yg dia minat. Namun usia tetap menjadi halangan pada kekuatan fizikal...kudratnya semakin berkurangan. Yang kuat adalah semangat. Hanya Allah saja yg mampu berikan yg terbaik untuk Omak. Kehidupan ini adakalanya menyedihkan....tatkala menyaksikan hukum alam, yg kecil menjadi remaja, yg remaja menjadi dewasa, yg dewasa menjadi tua, yg tua semakin uzur dan yg hidup pasti menemui mati. Roda kehidupan ini tidak pernah berhenti berpusing. Terkadang bahagia tak kekal lama, duka datang bertandang. Yg indah hanya sementara, tiba-tiba derita menyingkap. Begitulah kehendak Tuhan. Hanya kerana kita manusia, selalu lupa. Lupa pada kehebatan Allahu Rabbi. Lupa utk bersyukur. Lupa untuk bersujud dgn tawaduk. Lalu, Tuhan mengirimkan hadiah utk hambaNya berupa musibah dan didalamnya terkandung hikmah. Subhanallah....Segala puji hanya padaMu ya Allah.... La tahzan pada masa-masa duka... Alhamdulillah pada semua yg membahagiakan... Untuk setiap langkahku dibumiMu ini, Cukuplah Engkau sebagai pelindungku, Ya Allah. Cukuplah Engkau bagiku.... Aku pasrah, aku redha, aku bertawakal kepadaMu atas segala kasih-sayangMu. Lembah Beringin semakin menginjak sore. Mentari mulai condong ke barat. Malam akan menjelma. Bulan akan dipagari bintang. Langit malam akan berseri. "TERUKIR DI BINTANG TAK MUNGKIN HILANG CINTAKU PADAMU"

No comments:

Post a Comment